JavaMagazine (Azarbaijan) - Karena alasan mengganggu jam kerja, sholat jumat diganti hari Sabtu (30/06). Hal ini adalah instruksi dari Komite Nasional Bagian Urusan Agama Republik Azarbaijan kepada para khatib masjid diseluruh penjuru Negara untuk melaksanakan shalat Jumat kemarin untuk diganti Sabtu keesokan harinya.
Menurut pemerintah Azarbaijan, pemindahan shalat Jumat ke hari Sabtu dianggap dapat mengurangi kinerja para pegawai dan pekerja pemerintah, karena hari Jumat di termasuk hari kerja resmi negara tersebut.
Hari Sabtu dan Minggu merupakan hari libur resmi Pemerintah Azarbaijan, yang memungkinkan bagi pegawai pemerintah tidak terganggu jam kerjanya, sehingga Sholat Jumat diganti pada hari Sabtu.
Khatib Masjid Masyhadi Dodosh, H Shahin Hasanali mengungkapkan, pemindahan tersebut dinilai sebagai sebuah sentimen politik belaka. “Pemerintah khawatir shalat Jumat menjadi ajang pendidikan politik dan bisa mencoreng wibawa pemerintah. Yang namanya sholat Jumat tidak bisa dipindah hari,” katanya.
Republik Azarbaijan adalah negara kecil dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Jumlah keberadaan penduduk muslim disana mencapai 90% dari total keseluruhan warganya.
Kedekatan rezim yang berkuasa dengan Israel, mengakibatkan kebijakan-kebijakan pemerintahnya cenderung anti Islam. Hingga kini, warga muslim Azarbaijan sedang memperjuangankan hak-hak memakai jilbab bagi kaum muslimah. (Az).
0 komentar:
Posting Komentar