JavaMagazine (Banyumas) - Memasuki bulan Puasa hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, merupakan hari-hari tersibuk bagi Taufik Amin beserta delapan pekerjanya, warga Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah. Usaha pembuatan bedug atau rebana yang sudah merupakan usaha turun temurun mulai dibanjiri permintaan dari berbagai daerah.
Usahanya tidak sendirian di Desa tersebut, Adiknya M Yusuf juga menuruni usaha keluarganya itu. Tidak jauh dari tempat usahanya, Yusuf juga membuka tempat pembuatan bedug serta rebana. Harga bedug yang dijual ada yang mencapai Rp 20-35 juta per unit.
Bedug yang biasa ada di masjid-masjid atau surau merupakan alat kelengkapan yang berfungsi untuk memanggil atau mengingatkan umat Islam untuk melakukan Sholat atau dimanfaatkan untuk memeriahkan moment malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya orang-orang yang memesan bedug datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Aceh serta sejumlah kota di Kalimantan Barat.
Untuk membuat bedug bukanlah perkara mudah seperti membuat makanan yang bisa dikebut dalam waktu semalam, dibutuhkan waktu cukup lama karena keterbatasan bahan bakunya.
Seperti misalnya kayu pakar dan serta kulit lembu, karena seringkali tidak ada. Kayu pakar dipilih karena paling keras dan paling berat. Kayu untuk membuat bedug memang harus khusus, agar suara gema yang ditimbulkan terdengar lebih nyaman atau empuk di telinga.
"Satu minggu satu bedug dengan ukuran di bawah 1 meter dengan ukuran lingkar 1,2 meter," Kata Tohamim, Salah satu pekerja yang yang sedang membuat bedug kepada wartawan, Rabu (10/7/2013).
Menurutnya untuk membuat satu bedug dibutuhkan waktu 7-15 hari tergantung dengan ukurannya. Jika diameter dan panjang bedug besar maka minimal bisa diseleaikan dalam waktu 15 hari. Semua tergantung ketersediaan bahan juga, Jika bahannya sudah tersedia, bedug bisa lebih cepat diselesaikan.
Sedangkan harga yang dipatok untuk membuat bedug pun bervariasi, mulai dari ukuran terkecil bedug yang memiliki lingkar 50 cm dijual Rp 1,5 juta, ukuran 60 cm Rp 2 juta, untuk lingkar 80 cm sebesar Rp 4,5 juta sedangkan bedug dengan lingkar 1,5 meter harganya sampai Rp 20 juta.
"Pembuatan bedug belum termasuk ongkos kirim, biasanya kami memakai jasa paket kiriman, kalau harga dari sini Rp 20 juta tapi kalau dijual di luar bisa mencapai Rp 35 juta," jelas Tohimim yang bekerja bersama tujuh pekerja lainnya.
Ia mengungkapkan, pada hari biasanya pesanan biasanya hanya 1-2 bedug, namun menjelang lebaran kali ini pesanan dari berbagai kota terus mengalir, bahkan kadang harus lembur agar pembuatan bedug cepat selesai pada waktunya.
"Apalagi cuaca sedang tidak mendukung, kadang-kadang mendung, sehingga proses pengeringan kulit sapi tidak maksimal," ungkapnya.
Bedug Banyumas Dijual Seharga 35 Juta
21.16
Java Magazine
0 komentar:
Posting Komentar