JavaMagazine (Jakarta) - Meski di akhir pekan bursa saham AS berakhir positif, kondisi ini tidak terlalu banyak berdampak pada laju bursa saham Asia.
Sepanjang perdagangan awal pekan, awan negatif menyelimuti bursa saham Asia yang pada akhirnya membawa IHSG ikut dalam suasana pelemahan. Pelaku pasar pun kembali melakukan aksi jual.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, dari sisi teknikal juga menunjukkan tren pelemahan dan jelang rilis inflasi di pekan ini.
"Tidak hanya itu, rilis inflasi pun kebetulan akan keluar selang 2 hari menjelang libur panjang Hari Raya Idul Fitri sehingga pelaku pasar lebih memilih untuk mengamankan posisi," ujarnya dalam riset hariannya, Jakarta, Selasa (30/7).
Bursa saham Asia mayoritas anjlok setelah nilai tukar Yen masih menunjukkan penguatan sehingga memberikan sentimen negatif bagi saham-saham eksportir yang masih melanjutkan pelemahan.
Untuk bursa saham Eropa mampu bergerak berlawanan arah dengan bursa saham Asia setelah pelaku pasar merespon positif rilis kinerja keuangan yang sesuai estimasi. Sedangkan bursa saham AS cenderung melemah.
Pada perdagangan hari ini, Selasa (30/7) IHSG diperkirakan berada pada support 4.548-4.552 dan resistance 4.615-4.655.
"Tampaknya IHSG masih akan melanjutkan pelemahannya setelah tren yang ada mengindikasikan pembalikan arah melemah. Tetapi, diharapkan masih ada sentimen positif untuk dapat menghalau tren negatif tersebut," tutup dia.
Adapun pertimbangan saham-saham antara lain PWON, BMTR, ACES, CPIN, BKSL, LPCK, TLKM, UNTR, AKRA, MLPL dan BCAP.
0 komentar:
Posting Komentar