JavaMagazine (Solo) - Persoalan Urban seringkali terpinggirkan dan dianggap bukan masalah penting, bahkan cenderung dilupakan. Hal ini diungkapkan John Tylor dalam acara Urban Social Forum yang diadakan di Taman Balekambang Solo, Sabtu 24 Agustus 2013. "Segala hal yang terkait dengan persoalan urban mempunyai tugas yang tidak ringan", ujarnya.
Menurutnya, persoalan banjir, kecelakaan, sulitnya air bersih termasuk penguasaan infrastruktur dan suprastruktur yang cenderung dikuasai oleh orang kaya (kapitalis-Red) merupakan suatu hal yang berat dalam upaya mencari solusi segala permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat perkotaan.
Sementara itu, Walikota Solo mengungkapkan tentang pentingnya komunikasi dan upaya persuasif dalam menangani masalah-masalah pada masyarakat perkotaan. "Dulu, Balekambang ini adalah tempat bromocorah (preman-Red), wts, seniman-seniman tua, bahkan anggota TNI yang tinggal dan hidup disini, "katanya.
Balekambang sebelum menjadi tempat rekreasi, dulunya dihuni sekitar 150 KK dan merupakan tempat kumuh dengan permasalahan sosial yang sangat komlpeks, namun dengan upaya komunikasi secara terus menerus dan dengan pendekatan persuasif, semua warga disana bisa direlokasi di salah satu tempat yang sekarang dikenal dengan Kampung Seniman. "Semua diberi tanah di tempat relokasi dan bersertifikat," tambahnya.
Beberapa tempat yang dulunya dikuasai pihak para pemilik modal besar di Solo, nampaknya bisa dijadikan percontohan mengenai solusi yang bisa ditempuh Pemerintah dalam menciptakan tata kota dan permasalahan-permasalahan lain masyarakat perkotaan, termasuk dalam hal perekonomian.
Kegiatan Forum Urban Social Forum diharapkan bisa dilakukan secara kontinyu, untuk mengangkat isu-isu penting tentang pembangunan dan solusi atas permasalahan-permasalahan sosial yang muncul. Hal itu diungkapkan dari para peserta forum yang diikuti dari berbagai LSM, Civitas Akademika, Media Komunitas dan beberapa aktivis. (L30)
Persoalan Urban Selalu Terpinggirkan
09.31
Java Magazine
0 komentar:
Posting Komentar