Executive General Manager (EGM) Divisi Busines Service (DBS) Telkom, Yusron Haryadi mengatakan, program IndiCampus bertujuan membantu terpenuhinya prasyarat World Class Campus, di mana salah satu indikatornya adalah dapat menyediakan akses broadband minimal 5 kbps/mahasiswa.
Dia bilang, pemanfaatan IndiCampus oleh 13 kampus se-Cirebon adalah hal yang menggembirakan. Keberadaan kampus menurutnya sangat penting bagi The Center of Excellence.
"Semakin maju kampus suatu bangsa, semakin terhormatlah bangsa tersebut di mata dunia," kata dia dalam sambutan di Untag, Cirebon, Rabu.
Yusron menjelaskan, aksesibilitas internet di Indonesia lebih rendah dibanding Amerika Serikat. Mengutip Online College USA, aksesibilitas internet di perguruan tinggi paman Sam itu antara 100 Mbps hingga 500 Mbps. Sementara di Indonesia aksesibilitasnya rata-rata 30 Mbps.
Menyadari kesenjangan itu, Telkom meluncurkan IndiCampus. "Program ini terkait dengan layanan content yang dapat dilakukan pada jaringan internet di kampus-kampus. Bila aksesibilitas kurang baik volume maupun kualitas, tentu akan berpengaruh bagi peluang komunitas kampus untuk menikmati sistem layanan kampus yang lebih komprehensif," jelasnya.
Dia bilang, kesuksesan IndiCampus adalah jika pada 2015 seluruh kampus terdigitalisasi. "Target 2014, sebesar 10 Gbps hanya untuk komunitas saja. Kami menargetkan dalam tahun ini dapat menggaet 200 Hub kampus yang beranggotakan masing-masing minimal 5 kampus untuk dapat mencapai target 10 Gbps itu," kata dia.
Telkom berharap, IndiCampus dapat mendeliver tiga konsep, yakni connectivity, content, dan community. Yusron menjelaskan, connectivity berupa penyediaan akses internet, voice dan datacomm berkualitas prima dengan fiber optik.
"Adapun content dan application (digitalization) yaitu Sistem Informasi Akademik, distance learning, Bostoko, e-Registration, Virtual Data Storage dan Q Jurnal. Terkahir community (diseminasi) antara lain Digital-loungr TelkomSel, e-payment, Tesca, dan Closed ser Group Telkomsel," ujarnya.
Program IndiCampus memungkinkan kampus-kampus yang berlangganan akses internet premium dari Telkom secara kolektif dengan metode "Bandwidth Connection Sharing," yaitu pembelian bandwidth secara "bulk" untuk kemudian dibagi ke anggota Hub Kampus.
Dengan demikian kampus-kampus peserta Hub Kampus (dedicated campus) bisa mendapatkan akses internet broadband premium dengan harga yang lebih hemat. Di sisi lain, Telkom mendapatkan efisiensi penarikan jaringan internet, karena dilakukan dalam sekali investasi.
0 komentar:
Posting Komentar