JavaMagazine - Orgasme pada wanita telah lama menjadi misteri baik bagi pria maupun
bagi wanita itu sendiri. Sehingga tidak heran, banyak sekali mitos
seputar orgasme wanita yang beredar. Dalam seksologi modern, orgasme
wanita merupakan salah satu topik yang paling tidak habis diperdebatkan.
Lantas apa saja mitos yang seharusnya kita tak percayai seputar orgasme wanita?
1. Orgasme bisa diraih dengan bersenggama
Mitos
ini keliru, karena faktanya hanya 30 persen wanita yang berhasil orgasme
melalui bersenggama. Sementara sisanya membutuhkan stimulasi klitoris
untuk mencapai klimaks. Sementara itu, menurut Perkumpulan Dokter
Kebidanan dari Kanada, 30 persen orang yang mengaku tidak mampu mencapai
orgasme dari bersenggama baru bisa mencapai orgasme setelah mendapat
stimulasi manual ataupun oral.
2. Orgasme selalu dapat disadari
Ini merupakan
mitos yang salah dari orgasme. Pasalnya orgasme mungkin juga datang
tanpa disadari. Tanda-tanda seseorang mengalami orgasme seperti pola
napas yang berbeda, gerakan tubuh, suara, dan kontraksi otot tidak
selalu ada. Namun yang jelas, setelah mengalami orgasme, ada perasaan
nyaman dan rileks yang timbul dan hanya dapat dirasakan oleh si wanita.
3. Cairan vagina saat orgasme serupa ejakulasi
Cairan
yang dikeluarkan dari vagina melakukan aktivitas seksual merupakan
lubrikasi alami. Saat mencapai orgasme, cairan ini biasanya keluar lebih
banyak, namun ini bukanlah ejakulasi seperti halnya yang terjadi pada
pria. Cairan ini merupakan hasil dari kontraksi dari otot uterus dan
vagina karena peningkatkan aliran darah ke organ-organ reproduksi.
4. Wanita seharusnya bisa mencapai orgasme jika G-spot dirangsang
Keberadaan
G-spot hingga saat ini masih menjadi misteri. Banyak yang memperkirakan
kelenjar Skene yang berada di dinding belakang vagina di daerah bawah
urethra mungkin adalah G-spot. Sebagian wanita mengaku ada sensasi
kenikmatan saat area ini dirangsang, namun tidak semua wanita
mengalaminya.
5. Jika wanita tidak dapat mencapai orgasme, pasangannya bukanlah pencinta yang handal
Pasangan
memang mampu membantu untuk mencapai orgasme, namun yang bertanggung
jawab sepenuhnya terciptanya orgasme atau tidak adalah wanita itu
sendiri. Sebuah studi baru yang dimuat dalam jurnal Sexologies
menemukan, pemikiran erotis dan fokus pada sensasi pada tubuh selama berhubungan seksual dapat membantu wanita untuk mencapai orgasme.
6. Wanita harus orgasme untuk menikmati seks
Orgasme
selagi berhubungan seksual bukanlah kunci seorang wanita menikmati
hubungan seksual. Orgasme merupakan hal yang sulit dipahami. Faktanya,
seringkali, wanita menghargai seks lebih dari sekedar mencapai orgasme.
Cinta dan kasih sayang yang dirasakannya dari pasangan adalah hal yang
lebih penting.
Hindari Mitos Salah Tentang Orgasme Pada Wanita
06.15
Java Magazine
0 komentar:
Posting Komentar